A. Pengantar anatomi
Anatomi adalah ilmu yg
mempelajari tentang struktur tubuh manusia.
Menurut para ahli yang
saya kutip dari
http://teknokotarindau.blogspot.com/2014/03/pengertian-anatomi-morfologi-fisiologi.html?m=1
1.ANATOMI
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν
anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan
dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau
zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah
anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.
Sejarah anatomi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi masalah anatomi mulai dari kejadian
pemeriksaan kurban persembahan pada masa purba hingga analisis rumit akan
bagian-bagian tubuh oleh para ilmuwan modern. Dalam perkembangannya, manusia
kian memahami fungsi-fungsi dan struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode
pemeriksaan selalu berkembang, dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahanmayat,
sampai ke teknik-teknik kompleks yang diembangkan pada satu abad terakhir.
A.1. Sistem Skeleton
Sistem skeleton merupakan susunan tulang pembentuk tubuh manusia,penggerak
badan,merupakan alat gerak pasif karena tulang juga akan ikut bergerak, jika
alat gerak aktif(otot) yang melekat pada tulang tersebut mengadakan gerakan,
jadi tulang berguna untuk pelekatan otot tubuh.
Sistem rangka
adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup.
Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis
cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon,
otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun
jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Fungsi kerangka:
· menahan seluruh
bagian-bagian tubuh
agar tidak rubuh
· melindungi alat tubuh
yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
· tempat melekatnya
otot-otot
· untuk pergerakan tubuh
dengan perantaraan otot
· tempat pembuatan
sel-sel darah terutama sel darah merah
· memberikan bentuk pada
bangunan tubuh buah.
Berikut gambar sistem
skeleton
Sistem muskularis merupakat sistem otot yang ada di dalam tubuh manusia.
Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat penting bagi tubuh karena fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif, alat transportasi pengedar makanan dalam usus, juga pengedaran darah keseluruh tubuh.
Berdasarkan srtukturnya maupun fisiologisnya, otot dibagi menjadi tiga macam yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
1. Otot rangka
Otot rangka juga disebut otot skelet atau otot serat lintang, otot bercorak, otot lurik dan musculus striata. Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut otot) yang tebalnya kira-kira 10-199um dan panjangnya kira-kira 15cm. inti terletak tepat di bawah permukaan sel, selain itu juga Nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang melintang, oleh karena itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungi oleh fascia propria kemudian beberapa fascicule diselubungi oelh selaput yang disebut fascia superfisialis yang terdapat dibawah kulit membentuk fasciculus otot.
2. Otot polos
Otot ini juga disebut musculus nontriata, otot alat dalam, otot tak sadar. Terdiri dari sel-sel berbentuk spindel dengan panjang 40-200 u.m dan tebal 4-20 u.m, dengan inti berada di tengah. Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak mempunyai garis-garis gelap terangya. Serabut retikuler (bentuk jala) tranvesal menghubungkan
3. Otot jantung
Serabut-serabut otot yang mengandung sarcaoplasma dalam jumlah besar membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang juga terdapat garis-garis melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih pendek, intinya terletak ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari otot rangka, serabut otot bercabang-cabang.
Sistem yang saya kutip
dari
:https://abineoagus.wordpress.com/2010/12/03/sistem-muscularis-otot-tubuh-manusia/
A.3. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi adalah sistem yang menjalankan aliran darah pada tubuh
manusia.
Sistem
sirkulasi dibagi
dalam dua bagian besar yaitu sistem kardiovaskular (peredaran darah) dan sistem
limfatik. Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung, yang memompa dan
mempertahankan aliran darah, arteri yang mengangkut darah pergi dari jantung,
arteriol, pembuluh kecil yang menuju ke pembuluh yang lebih kecil lagi yaitu
kapiler, venul, pembuluh halus yang menampung isi kapiler.
Fungsi sirkulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, untuk mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh, mentranspor produk-produk yang tidak berguna, menghantarkan hormon dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan secara umum untuk memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal.
Kecepatan aliran darah yang melewati sebagian besar jaringan
dikendalikan oleh respon dari kebutuhan jaringan terhadap zat makanan. Jantung
dan sirkulasi selanjutnya dikendalikan untuk memenuhi curah jantung dan tekanan
arteri yang sesuai agar aliran darah yang mengalir di jaringan sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan.
Sirkulasi dibagi menjadi dua yaitu, sirkulasi sistemik dan
sirkulasi paru. Karena sirkulasi sistemik menyuplai aliran darah ke seluruh
jaringan tubuh kecuali paru, dapat juga disebut sirkulasi besar atau sirkulasi
perifer.
Materi sistem sirkulasi saya kutip dari
:http://info-peternakan.blogspot.com/2012/09/defenisi
dan-fungsi-sistem-sirkulasi.html?m=1
A.4. Sistem Respirasi
Sistem respirasi merupakan sistem yang mempelajarai tentang
pernapasan manusia.
Organ
respirasi:
A.4.1. Hidung
Hidung
merupakan bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara
pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam
resonansi suara. Hidung juga merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang
berupa bau atau zat kimia yang berupa gas.di dalam rongga
hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel
pembau.setiap sel pembau mempunyai rambut -rambut halus(silia olfaktori)di
ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab
rongga hidung.
A.4.2. Nasofaring
Faring yang sering disebut-sebut adalah bagian dari sistem pencernaan dan juga
bagian dari sistem pernafasan. Hal ini merupakan jalan dari udara dan makanan.
Udara masuk ke dalam rongga mulut atau hidung melalui faring dan masuk ke dalam
laring. Nasofaring terletak di bagian posterior rongga hidung yang
menghubungkannya melalui nares posterior. Udara masuk ke bagian faring ini
turun melewati dasar dari faring dan selanjutnya memasuki laring. Kontrol
membukanya faring, dengan pengecualian dari esofagus dan membukanya tuba
auditiva, semua fase pembuka masuk ke dalam faring dapat ditutup secara
volunter. Kontrol ini sangat penting dalam pernafasan dan waktu makan, selama
membukanya saluran nafas maka jalannya pencernaan harus ditutup sewaktu makan
dan menelan atau makanan akan masuk ke dalam laring dan rongga hidung
posterior.
A.4.3. Laring
Organ ini terletak di antara akar lidah dan trakhea. Laring terdiri dari Sembilan kartilago melingkari bersama dengan ligamentum dan sejumlah otot yang mengontrol pergerakannya. Kartilago yang kaku pada dinding laring membentuk suatu lubang berongga yang dapat menjaga agar tidak mengalami kolaps. Dalam kaitan ini, maka laring membentuk trakea dan berbeda dari bangunan berlubang lainnya. Laring masih terbuka kecuali bila pada saat tertentu seperti adduksi pita suara saat berbicara atau menelan. Pita suara terletak di dalam laring, oleh karena itu ia sebagai organ pengeluaran suara yang merupakan jalannya udara antara faring dan laring.
Fungsi laring, yaitu mengatur tingkat ketegangan dari pita suara yang selanjutnya mengatur suara. Laring juga menerima udara dari faring diteruskan ke dalam trakhea dan
mencegah makanan dan air masuk ke dalam trakhea. Kedua fungsi ini sebagian besar dikontrol oleh muskulus instrinsik laring.
mencegah makanan dan air masuk ke dalam trakhea. Kedua fungsi ini sebagian besar dikontrol oleh muskulus instrinsik laring.
A.4.4. Trakhea
Trakea terletak memanjang di bagian leher dan rongga dada
atau (toraks). Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak
sebagian di leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan
kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga
bersilia. Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan
luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan
cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium
besilia.
A.4.5. Bronkhus
Merupakan percabangan
trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus sama dengan
trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar
dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang
penyakit. Bronkus tersusun atas percabangan, yaitu bronkus kanan dan kiri.
Letak bronkus kanan dan kiri agak berbeda. Bronkus kanan lebih vertikal
daripada kiri. Karena strukturnya ini, sehingga bronkus kanan akan mudah
kemasukan benda asing. Itulah sebabnya paru-paru kanan.
A.4.6. Bronkhiolus
Bronkheolus adalah
percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih tipis.
Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan
membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.
A.4.7. Alveolus
Alveolus merupakan
saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara.
Gelembung tersebut diselimuti pembuluh kapiler darah . Alveolus adalah kantung
berdinding tipis, lembap didalam paru2 yang mengandung udara dan berlekat erat
dengan kapiler-kapiler darah, melalui seluruh dinding inilah terjadi pertukaran
gas. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah
hampir langsung bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara
dalam rongga alveolus. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah
permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke
sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.
Mekanisme Pernafasan
Manusia
Pernapasan adalah suatu
proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun,
karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat
terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu
pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah
pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam
kapiler. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam
kapiler dengan sel-sel tubuh.
1. Pernafasan Dada
Apabila kita menghirup
dan menghempaskan udara menggunakan pernapasan dada, otot yang digunakan yaitu
otot antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua bentuk, yakni otot
antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam.
Saat terjadi inspirasi,
otot antartulang rusuk luar berkontraksi, sehingga tulang rusuk menjadi
terangkat. Akibatnya, volume rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga
dada menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi kecil/berkurang,
padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan demikian, udara bebas akan mengalir
menuju paru-paru melewati saluran pernapasan.
2. Pernafasan Perut
Pada proses pernapasan
ini, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat rongga dada) mendatar
dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada
lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun fase
ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan
volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih
besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar.
Materi yang saya kutip
dari :
https://oktavianipratama.wordpress.com/science/biology/sistem-respirasi/
A.5. Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan adalah sistem bagaimana pencernaan yang di proses makanan di dalam
tubuh manusia.
Karena pada dasar nya
semua makhluk hidup membutuhkan makanan.
karena dari makanan
itu bisa mengubah menjadi energi hidup manusia. sebagai komponen penyusun sel
dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.
Gambar lengkap sistem
pencernaan pada manusia :
Pencernaan makanan
merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang
lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan.
Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari
bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan
diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
a. Saluran pencernaan
pada manusia
Saluran pencernaan
makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya
untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan,
dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai
anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ
berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris),
kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinus),
usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Saluran pencernaan manusia
a.1. Mulut
Proses pencernaan
dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat
yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik
dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
a.1.1 Gigi
Gigi
berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
Gigi dapat dibedakan
atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi
geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu
mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).
a.1.2. Lidah
Lidah berfungsi untuk
mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses
penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam
rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap
rasa berbeda-beda, yaitu:
- Rasa asin
—–> lidah bagian tepi depan
- Rasa manis —–>
lidah bagian ujung
- Rasa asam —–>
lidah bagian samping
- Rasa pahit —–>
lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
a.1.3. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur
(saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
- Kelenjar parotis,
terletak di bawah telinga.
- Kelenjar submandibularis,
terletak di rahang bawah.
- Kelenjar sublingualis,
terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat
dilihat pada gambar berikut.
b.2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran
penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai
jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada
kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara
bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan
kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
c.3.Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung
besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya
sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas
(kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorusberhubungan langsung dengan usus dua belas
jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat
klep atausfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan
dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
d.4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat
penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling
panjang. Usus halus terdiri dari :
- Usus
dua belas jari (duodenum)
- Usus
kosong (jejenum)
- Usus
penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah
pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
- Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
- Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin,
yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi
dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di
dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke
usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu
(bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah
yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada
feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
e.5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus,
misalnyaselulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar
menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa
makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan
air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali
air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian
yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar,
bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
f.6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari
tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada
bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter
rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi
(buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot
dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi
kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Materi Sistem Pencernaan di kutip dari : https://wandylee.wordpress.com/2012/03/14/pencernaan-manusia/
A 6. System Nervus (
Saraf )
Sistem saraf adalah sistem koordinasi atau
pengaturan tubuh berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat,
pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit
terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem
saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan
makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang
terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi
rangsangan.
Sistem saraf termasuk
sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer
terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf
mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan
atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan
(respon) terhadap rangsangan.
A 7. System Endokrin ( Hormon )
Sistem endokrin atau
hormon adalah jaringan tubuh manusia dari kelenjar yang menghasilkan lebih dari
100 hormon untuk mempertahankan dan mengatur fungsi tubuh dasar manusia. Hormon
adalah zat kimia yang dibawa dalam aliran darah ke jaringan seluruh tubuh dan
organ, merangsang mereka untuk melakukan beberapa tindakan. Kelenjar dari
sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus,
pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis.
A 8. System Urineri (
perkemihan )
Sistem perkemihan
atau system urineri adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
A 9. System Mukosa
System Mukosa imun
adalah suatu bentuk imunitas kekebalan tubuh yang bekerja di
permukaan mukosa untuk mencegah terbentuknya koloni bakterial dengan komponen
utamanya antibody IgA. Imonoglubulin ( IgA ) akan mengikat patogen sehingga
patogen tidak bisa menempel pada reseptor yang ada pada permukaan sel epitel
pada mukosa.
A 10. System Indera
Tubuh manusia
mempunyai indera yang berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan
dari lingkungan sekitar. System indera (panca indera) terdiri dari lima
indera yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran
dan keseimbangan (telinga), indera penciuman/pembau (hidung), indera
pengecap (lidah), serta indera peraba dan perasa (kulit).
B. Peranan
Fisiologi
Fisiologi lebih fokus mempelajari bagian tubuh di
tingkatan seluler dan molekuler. Hal ini karena kemampuan tubuh untuk melakukan
aktifitas penunjang kehidupannya bergantung pada tiap indifidu sel penyusunnya
dan tiap sel bergantung pada reaksi-reaksi kimia yang terjadi didalamnya.
Selain itu fisiologi juga didasarkan atas prinsip-prinsip fisika yang menolong
kita untuk memahami arus listrik di dalam tubuh, tekanan darah dan bagaimana
otot bekerjasama dengan tulang untuk menghasilkan pergerakan.
Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari fungsi tiap organ-organ tubuh, fungsi setiap
bagian yang membentuk suatu organ, serta hubungan fungsional antar organ tubuh
tersebut, selanjutnya akan terjadi suatu sistem yang komprehensif sehingga
dapat menghidupi suatu individu secara normal – fisiologis. Fisiologi juga
mempelajari segala keseluruhan fungsi dan kerja dari tubuh manusia.
B 1. Peranan fisiologi
terhadap sistem skeleton
Sistem musculoskeletal merupakan penunjang bentuk
tubuh dan ngurus pergerakan. Komponen utama dari sistem musculoskeletal adalah
jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang,sendi,otot
rangka,tendon,ligament,bursa,dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur
tersebut.
sistem
muskuloskeletal terdiri dari kerangka manusia (termasuk tulang, ligamen,
tendon, dan tulang rawan) dan otot-otot melekat. Ini memberikan struktur dasar
tubuh dan kemampuan untuk gerakan. Selain peran struktural mereka,
tulang-tulang yang lebih besar dalam tubuh berisi sumsum tulang, tempat
produksi sel darah. Juga, semua tulang adalah tempat penyimpanan utama untuk
kalsium dan fosfat.
B 2. Peranan fisiologi
terhadap sistem sirkulasi
Sistem
sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah (arteri, vena, pembuluh
kapiler). Jantung mendorong peredaran darah, yang berfungsi sebagai “sistem
transportasi” untuk mentransfer oksigen, bahan bakar, nutrisi, produk-produk
limbah, sel-sel kekebalan tubuh, dan isyarat molekul (yaitu, hormon) dari salah
satu bagian tubuh yang lain. Darah terdiri dari cairan yang membawa sel-sel
dalam sirkulasi, termasuk beberapa yang bergerak dari jaringan ke pembuluh
darah dan kembali, serta limpa dan sumsum tulang.
B.2.1 Fisiologi
Peredaran Darah Kecil
Sirkulasi ini merupakan sirkulasi
darah dari ventrikel kanan jantung ke paru dan kembali ke atrium kiri; di paru,
karbon dioksidadi ekskresikan dan organ diabsorbsi. Trunkus atau arteri
pulmonalis membawa darah yang miskin oksigen, meninggalkan bagian atas
ventrikelkanan jantung menuju ke atas bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan
dan kiri pada vertebrata ke 5 toraksik. Arteri pilmonalis kiri menjalar ke
dasar paru kiri dimana arteri bercabang menjadi dua, dan setiap cabang memasuki
masing-masing lobus atas paru. Arteri pulmonalis kanan menjalar ke dasar paru
kanan dan bercabang menjadi dua, cabang yang lebih besar membawa darah ke lobus
medialis dan lobus basalis paru, sedangkan cabang yang kecil membawa darah ke
lobus apeks paru.
Dalam
paru, arteri bercabang menjadi arteri yang lebih kecil, yaitu arterior dan
kapiler. Pertukaran gas terjadi antara darah di kapiler dan udara alveoli paru.
Pada setiap paru, kapiler mengandung darah yang kaya oksigen bersatu dan pada
akhirnya membentuk dua vena pulmonalis. Dua vena pulmonalis keluar meninggalkan
masing-masing paru, mengembalikan darah yang kaya oksigen ke atrium kiri
jantung. Saat sistole atrium, darah ini dipompa ke ventrikel kiri, saat sistole
ventrikular, darah didorong ke aorta, arteri pertama dan sirkulasi sistemik.
B.2.2 Fisiologi
Peredaran Darah Besar
Darah
yang dipompa keluar dari ventrikel kiri dibawa oleh cabang-cabang aorta di
sekitar tubuh dan kembali ke atrium kanan jantung melali vena cava
superior dan inferior. Aorta bercabang menjadi dua pada vetebrata toraks
ke 12 menjadi arteri iliaka komunis. Selanjutnya aorta bercabang
menjadi dua jenis cabang menurut letaknya, yakni :
1. Aorta
toraksik yang memiliki tiga cabang, yakni aorta desendens di
toraks, aorta asendens yang memiliki percabangan arteri
koronaria kiri dan kanan yang berfungsi untuk suplai miokardium, arkus
aorta bercabang menjadi tiga yaitu arteri atau trunkus brankiosefalik, arteri
karotis komunis, serta arteri subklavia kiri.
2. Aorta
abdomen yang memiliki empat pasang cabang : arteri frenik inferior (
memperdarahi diafragma ), arteri renal ( memperdarahi ginjal dan bercabang
menjadi arteri suprarenal yang meperdarahi kelenjar adrenal), arteri testikular
(memperdarahi testes), dan arteri ovarian ( memperdarahi ovarium). Aorta
abdomen juga memiliki cabang arteri yang tidak berpasangan yaitu:
a. Arteri
seliaka yang memiliki empat cabang arteri yang tidak berpasangan : arteri
gastrik kiri (memperdarahi lambung), arteri splenik (memperdarahi pankreas dan
limpa), arteri hepatika (memperdarahi hati, kandung empedu, sebagian
lambung, duodenum, dan pankreas).
b. Arteri
mesenterika superior yang memperdarahi usus halus dan separuh proksimal
usus besar.
c. Arteri
mesenterika inferior yang memperdarahi separuh distal usus besar dan
bagian rektum.
Di
kutip dari : http://b1aak.blogspot.com/2013/10/makalah-fisiologi-vaskuler-kelompok-2.html
B 3. Peranan fisiologi
terhadap sistem Pencernaan
Sistem pencernaan atau
sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ
dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan
terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Sistem pencernaan
terdiri dari mulut, kerongkongan, perut, usus (usus besar dan kecil), dan
rektum, serta hati, pankreas, kantong empedu, dan kelenjar ludah. Ini dapat
mengkonversi makanan menjadi kecil, gizi, tidak beracun molekul untuk
distribusi oleh sirkulasi kepada semua jaringan tubuh, dan excretes residu yang
tidak digunakan.
B 4. Peranan
fisiologi terhadap sistem nervus
Sistem syaraf Terdiri dari: otak, jaringan
spinal, saraf tepi dan ganglia, organ-organ penting. Berfungsi untuk
mengkoordinasikan aktivitas tubuh, kesadaran, pembelajaran, kontrol reaksi
cepat pada tubuh, merespon perubahan internal dan eksternal
.
Otak adalah organ pikiran, emosi, dan sensoris pengolahan, dan melayani banyak
aspek komunikasi dan kontrol dari berbagai sistem dan fungsi-fungsi lainnya.
Khusus terdiri dari indera penglihatan, pendengaran, rasa, dan bau. Mata,
telinga, lidah, dan hidung mengumpulkan informasi tentang lingkungan tubuh.
B 5. Peranan
fisiologi terhadap sistem urineri
Sistem
urinaria terdiri atas:
Ginjal,
yang mengeluarkan sekret urine.
Ureter,
yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
Kandung
kencing, yang bekerja sebagai penampung.
Uretra,
yang menyalurkan urine dari kandung kencing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar