Minggu, 12 Juli 2015

Teknik - teknik dalam Sport Massage

1.        Teknik dasar manipulasi EFFLEURAGE 
Effleurage merupakan gosokan pada kulit tanpa terjadi gerakan otot bagian dalam. Tangan dibuat sedemikian rupa sehingga gerakannya tetap dan tekanan yang diberikan searah dengan aliran darah balik.

Gambar.1 : Contoh teknik manipulasi Efflurage

1.1. Manfaat Effleurage :

  1. Penerima mengalami rasa segera baik-makhluk dan relaksasi.
  2. Meratakan minyak pijat, lotion, krim, bedak bayi dengan lebih mudah.Sebuah hubungan kepercayaan dibentuk antara dua dari Anda sebagai tangan Anda menjadi terbiasa dengan tubuh penerima.
  3. Membelai memungkinkan Anda untuk membiasakan diri dengan jumlah tekanan untuk menerapkan.
  4. Effleurage menyediakan link antara teknik.
  5. Effleurage bila dilakukan secara perlahan memiliki tindakan penenang dan sangat bermanfaat untuk menenangkan saraf. Stres dan ketegangan mungkin lega sakit kepala ketegangan terhalau dan pola insomnia rusak.
  6. Gunakan effleurage cepat untuk meramaikan menghidupkan kembali dan merangsang sistem saraf pusat.
  7. Jaringan akan hangat sebagai Anda stroke tubuh meningkatkan sirkulasi.
  8. Aliran getah bening meningkat membantu untuk menyingkirkan sampah dan zat beracun.
  9. Effleurage meningkatkan kulit mendorong
  10. kulit sehat dan bersinar


1.2. Kesalahan untuk menghindari

  1. Jangan kehilangan kontak dengan penerima kehilangan kontak berarti hilangnya kepercayaan dan hilangnya relaksasi .
  2. Relax tangan Anda dan aliran menghindari gerakan dendeng atau tiba-tiba gerakan dendeng menyebabkan saraf jangled . Gerakan harus ritmis halus dan bahkan.
  3. Gunakan seluruh tangan Anda dan bukan hanya jari Anda dapat mencakup wilayah yang lebih luas kecuali ketika bekerja pada daerah-daerah kecil.
  4. Tidak ada tekanan apapun pada stroke bawah effleurage selalu dilakukan ke jantung – sampai kaki dan lengan dan sampai belakang . Hal ini juga dapat diterapkan dalam arah sentripetal dalam lingkaran perjalanan menuju pusat atau dalam arah sentrifugal dalam lingkaran bepergian ke arah luar dari pusat .
2.     Teknik dasar manipulasi Petrissage

Petrissage adalah gerakan tangan yang dilakukan dengan teknik perasan, tekanan, dan pencomotan otot dari jaringan dalam.

Teknik Petrissage dapat dilakukan dengan satu tangan atau kedua tangan dengan gerakan bergelombang, berirama, tidak terputus-putus dan terikat satu sama lain. Gerakan diulang-ulang beberapa kali pada tempat yang sama, kemudian tangan dipindah-pindahkan sedikit demi sedikit sepanjang kumpulan otot.

                                          Gambar.2 : Contoh teknik manipulasi Petrissage

           Pengaruh mekanis yang ditimbulkan oleh gerakan peras adalah menghancurkan sisa-sisa pembakaran dan melemaskan kekakuan di dalam jaringan.

Pengaruh fisiologis dari manipulasi petrissage terutama berhubungan dengan suatu perintah latihan bagi saraf motorik yang merangsang fungsi otot. Selain itu gerakan mengangkat, memeras dan menekan menyebabkan perbaikan aliran darah dalam otot dan menambah kekuatan (tonus) otot.

3.  Teknik dasar manipulasi Friction
         Friction atau menggerus merupakan teknik gerakan putaran spiral menuju ke arah jantung. 
Menurut letak dan tempat bagian badan, maka manipulasi ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam variasi yaitu dengan menggunakan jari, ibi jari, telapak tangan atau bahkan dengan sikut.

                                          Gambar.3 : Contoh teknik manipulasi friction

        Pengaruh mekanis dari friction menghasilkan kelancaran aliran darah setempat (vasodilatasi local), merangsang pergantian nutrisi, dan juga sebagai pemanasan.
        Pengaruh fisiologis adalah aksi friction di dalam melancarkan aliran darah dan pembesaran serabut otot.


4.   Teknik dasar manipulasi Shaking
          Shaking atau menggoncang merupakan teknik dengan jari-jari membengkok, misalnya bagian bawah dan atas  pada bagian yang berotot, lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang dilakukan dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke bawah. Manipulasi dilakukan dengan irama yang hidup serta tangan berpindah-pindah dan berdekatan.

         Shaking atau menggoncang adalah prosedur masase yang juga sering dipakai untuk membantu para olahragawan agar otot-ototnya menjadi kendor, sehingga memudahkan sirkulasi darah.

         Pengaruh mekanis dari manipulasi shaking adalah jika dilakukan dengan baik, goncangan ini akan melemaskan otot-otot dan menambah fleksibilitas jaringan-jaringan.

         Pengaruh fisiologis adalah merangsang dan memberikan desakan ke dalam, terutama pada organ tubuh bagian perut dan dada, serta mengendurkan, melemaskan, dan mengulur bagian lunak yang menyebabkan lancarnya peredaran darah dan meningkatkan kerja syaraf.

5. Teknik dasar manipulasi Tapotement
          Teknik dasar manipulasi tapotement merupakan teknik yang dilakukan dengan tangan yang melibatkan pergelangan dan jari-jari yang rileks dan digerakkan dengan cepat bergantian kanan-kiri.

Teknik tapotement terdiri dari :
a. Hacking ( Mencincang)
b. Beating (dengan kepalan)
c. Clapping ( dengan telapak jari)
d. Cupping (dengan telapak tangan di cekungkan)
e. Typing ( seperti mengetik)
f. Spatting ( cipratan)
g. Chucking (tarikan lepas)


6. Teknik dasar manipulasi Walken
         Teknik dasar manipulasi walken merupakan variasi dari manipulasi effleurage.
Hanya digunakan untuk daerah-daerah tertentu.
contoh :  pinggang punggung, dengan maksud untuk lebih menyempurnakan pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan segera dapat dibawa ke jantung.

       Gerakan tangan yang menggosokkan dengan menggunakan seluruh tapak tangan dan jari-jari, bergerak maju mundur bergantian antara tangan kanan dan kiri.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka tekanan gosokkan harus cukup kuat, otot-otor harus betul tertekan dan terperas.

       Manipulasi walken diberikan sesudah friction, dimana banyak sisa pembakaran yang terdorong keluar sesudah terjadinya gerakan gusuran.

7. Teknik dasar manipulasi Vibration
       Vibration atau menggetarkan merupakan teknik dasar massage dengan halus merangsang syaraf vegetatif.
Tujuan nya yaitu untuk mempengaruhi alat-alat yang penting.
melakukan teknik vibration ialah getaran ini diberikan melalui ujung satu jari, dua jari maupun tiga jari dirapatkan. Caranya dengan membengkokkan siku jari-jari ditekankan pada tempat yang dikehendaki, kemudian kejangkan seluruh lengan tersebut, biasanya diberikan ditempat yang sensitif (peka), misalnya bawah lekuk kepala, sekeliling persendian. Vibriation termasuk manipulasi segment massage dan sangat efektif untuk memacu persarafan dalam usaha penyembuhan.

 8. Teknik dasar manipulasi Skin Rolling
       Skin Rolling atau menggeser lipatan kulit merupakan teknik melepaskan kulit dari jaringan kulit dan melebarkan pembuluh darah kapiler.
Tujuan nya yaitu mempertinggi tonus dan memperbaiki pertukaran zat serta peredaran darah dibawah kulit/
Teknik untuk tempat-tempat yang kecil dapat dikerjakan dengan satu tangan, caranya mencubit kulit, ibu jari didorongkan dengan jari-jari yang lain melangkah jalan kedepan. Umumnya dilakukan melintang otot, arahnya naik turun bebas.

9. Teknik dasar manipulasi Stroking
       Stroking merupakan teknik dasar massage yang mempengaruhi syaraf vegetatif pada jaringan dibawah kulit dan memcari atau mengetahui kelainan-kelainan jaringan.
Tujuan nya melemaskan jaringan sehingga sirkulasi darak dan pertukaran zat menjadi baik.
Teknik dasar dari stroking yaitu dengan ujung jari, baik satu,dua,tiga dan empat jari yang dirapatkan, kemudian dengan tekanan, gerakan jari-jari tersebut menyusur antar otot.
Dari ke-9 macam manipulasi pokok yang dipakai dalam sistem massage swedia ini, khusus manipulasi-manipulasi vibration, skin rolling dan stroking merupakan manipulasi-manipulasi pengobatan (segment massage). Ke-9 manipulasi ini dalam pelaksanaannya tidak selalu digunakan keseluruhan, tetapi hanya dipakai beberapa manipulasi saja sesuai dengan kebutuhan.

Rabu, 08 Juli 2015

Penting nya Anatomi dan Fisiologi dalam sport massage

A. Pengantar anatomi

Anatomi adalah ilmu yg mempelajari tentang struktur tubuh manusia.
Menurut para ahli yang saya kutip dari

http://teknokotarindau.blogspot.com/2014/03/pengertian-anatomi-morfologi-fisiologi.html?m=1

1.ANATOMI
     Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.
Sejarah anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi masalah anatomi mulai dari kejadian pemeriksaan kurban persembahan pada masa purba hingga analisis rumit akan bagian-bagian tubuh oleh para ilmuwan modern. Dalam perkembangannya, manusia kian memahami fungsi-fungsi dan struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu berkembang, dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahanmayat, sampai ke teknik-teknik kompleks yang diembangkan pada satu abad terakhir.

A.1. Sistem Skeleton

     Sistem skeleton merupakan susunan tulang pembentuk tubuh manusia,penggerak badan,merupakan alat gerak pasif karena tulang juga akan ikut bergerak, jika alat gerak aktif(otot) yang melekat pada tulang tersebut mengadakan gerakan, jadi tulang berguna untuk pelekatan otot tubuh.


 Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.

Fungsi kerangka:

· menahan seluruh bagian-bagian tubuh
agar tidak rubuh

· melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru

· tempat melekatnya otot-otot

· untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot

· tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah

· memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah.


Berikut gambar sistem skeleton


A.2. Sistem Muskularis

      Sistem muskularis merupakat sistem otot yang ada di dalam tubuh manusia.
 Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat penting bagi tubuh karena fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif, alat transportasi pengedar makanan dalam usus, juga pengedaran darah keseluruh tubuh.

 Berdasarkan srtukturnya maupun fisiologisnya, otot dibagi menjadi tiga macam yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.

1. Otot rangka
Otot rangka juga disebut otot skelet atau otot serat lintang, otot bercorak, otot lurik dan musculus striata. Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut otot) yang tebalnya kira-kira 10-199um dan panjangnya kira-kira 15cm. inti terletak tepat di bawah permukaan sel, selain itu juga Nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang melintang, oleh karena itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungi oleh fascia propria kemudian beberapa fascicule diselubungi oelh selaput yang disebut fascia superfisialis yang terdapat dibawah kulit membentuk fasciculus otot.

2. Otot polos
Otot ini juga disebut musculus nontriata, otot alat dalam, otot tak sadar. Terdiri dari  sel-sel berbentuk spindel dengan panjang 40-200 u.m dan tebal 4-20 u.m, dengan inti berada di tengah. Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak mempunyai garis-garis gelap terangya. Serabut retikuler (bentuk jala) tranvesal menghubungkan

 3. Otot jantung
Serabut-serabut otot yang mengandung sarcaoplasma dalam jumlah besar membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang juga terdapat garis-garis melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih pendek, intinya terletak ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari otot rangka, serabut otot bercabang-cabang.


Sistem yang saya kutip dari :https://abineoagus.wordpress.com/2010/12/03/sistem-muscularis-otot-tubuh-manusia/

A.3. Sistem Sirkulasi

       Sistem sirkulasi adalah sistem yang menjalankan aliran darah pada tubuh manusia.

Sistem sirkulasi dibagi dalam dua bagian besar yaitu sistem kardiovaskular (peredaran darah) dan sistem limfatik. Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung, yang memompa dan mempertahankan aliran darah, arteri yang mengangkut darah pergi dari jantung, arteriol, pembuluh kecil yang menuju ke pembuluh yang lebih kecil lagi yaitu kapiler, venul, pembuluh halus yang menampung isi kapiler.

Fungsi sirkulasi adalah untuk memenuhi  kebutuhan jaringan tubuh, untuk mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh, mentranspor produk-produk yang tidak berguna, menghantarkan hormon dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan secara umum untuk memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal.

Kecepatan aliran darah yang melewati sebagian besar jaringan dikendalikan oleh respon dari kebutuhan jaringan terhadap zat makanan. Jantung dan sirkulasi selanjutnya dikendalikan untuk memenuhi curah jantung dan tekanan arteri yang sesuai agar aliran darah yang mengalir di jaringan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.


Sirkulasi dibagi menjadi dua yaitu, sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru. Karena sirkulasi sistemik menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan tubuh kecuali paru, dapat juga disebut sirkulasi besar atau sirkulasi perifer.


Materi sistem sirkulasi saya kutip dari :http://info-peternakan.blogspot.com/2012/09/defenisi dan-fungsi-sistem-sirkulasi.html?m=1

A.4. Sistem Respirasi


Sistem respirasi merupakan sistem yang mempelajarai tentang pernapasan manusia.



Organ respirasi:
A.4.1.    Hidung

   Hidung merupakan bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara. Hidung juga merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau.setiap sel pembau mempunyai rambut -rambut halus(silia olfaktori)di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
A.4.2.    Nasofaring

            Faring yang sering disebut-sebut adalah bagian dari sistem pencernaan dan juga bagian dari sistem pernafasan. Hal ini merupakan jalan dari udara dan makanan. Udara masuk ke dalam rongga mulut atau hidung melalui faring dan masuk ke dalam laring. Nasofaring terletak di bagian posterior rongga hidung yang menghubungkannya melalui nares posterior. Udara masuk ke bagian faring ini turun melewati dasar dari faring dan selanjutnya memasuki laring. Kontrol membukanya faring, dengan pengecualian dari esofagus dan membukanya tuba auditiva, semua fase pembuka masuk ke dalam faring dapat ditutup secara volunter. Kontrol ini sangat penting dalam pernafasan dan waktu makan, selama membukanya saluran nafas maka jalannya pencernaan harus ditutup sewaktu makan dan menelan atau makanan akan masuk ke dalam laring dan rongga hidung posterior.

A.4.3.    Laring
            Organ ini terletak di antara akar lidah dan trakhea. Laring terdiri dari Sembilan kartilago melingkari bersama dengan ligamentum dan sejumlah otot yang mengontrol pergerakannya. Kartilago yang kaku pada dinding laring membentuk suatu lubang berongga yang dapat menjaga agar tidak mengalami kolaps. Dalam kaitan ini, maka laring membentuk trakea dan berbeda dari bangunan berlubang lainnya. Laring masih terbuka kecuali bila pada saat tertentu seperti adduksi pita suara saat berbicara atau menelan. Pita suara terletak di dalam laring, oleh karena itu ia sebagai organ pengeluaran suara yang merupakan jalannya udara antara faring dan laring.
  Fungsi laring, yaitu mengatur tingkat ketegangan dari pita suara yang selanjutnya mengatur suara. Laring juga menerima udara dari faring diteruskan ke dalam trakhea dan
mencegah makanan dan air masuk ke dalam trakhea. Kedua fungsi ini sebagian besar dikontrol oleh muskulus instrinsik laring.

A.4.4.   Trakhea
            Trakea terletak memanjang di bagian leher dan rongga dada atau (toraks). Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia. 

A.4.5.    Bronkhus
Merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit. Bronkus tersusun atas percabangan, yaitu bronkus kanan dan kiri. Letak bronkus kanan dan kiri agak berbeda. Bronkus kanan lebih vertikal daripada kiri. Karena strukturnya ini, sehingga bronkus kanan akan mudah kemasukan benda asing. Itulah sebabnya paru-paru kanan.

A.4.6.    Bronkhiolus
Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.
A.4.7.    Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Gelembung tersebut diselimuti pembuluh kapiler darah . Alveolus adalah kantung berdinding tipis, lembap didalam paru2 yang mengandung udara dan berlekat erat dengan kapiler-kapiler darah, melalui seluruh dinding inilah terjadi pertukaran gas. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.

Mekanisme Pernafasan Manusia
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun, karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.

         1. Pernafasan Dada
Apabila kita menghirup dan menghempaskan udara menggunakan pernapasan dada, otot yang digunakan yaitu otot antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua bentuk, yakni otot antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam.
Saat terjadi inspirasi, otot antartulang rusuk luar berkontraksi, sehingga tulang rusuk menjadi terangkat. Akibatnya, volume rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga dada menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi kecil/berkurang, padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan demikian, udara bebas akan mengalir menuju paru-paru melewati saluran pernapasan.

         2. Pernafasan Perut
Pada proses pernapasan ini, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat rongga dada) mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar.
Materi yang saya kutip dari :
https://oktavianipratama.wordpress.com/science/biology/sistem-respirasi/

A.5. Sistem Pencernaan

   Sistem pencernaan adalah sistem bagaimana pencernaan yang di proses makanan di dalam tubuh manusia.
Karena pada dasar nya semua makhluk hidup membutuhkan makanan.
karena dari makanan itu bisa mengubah menjadi energi hidup manusia. sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.


Gambar lengkap sistem pencernaan pada manusia :


        Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.

a. Saluran pencernaan pada manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinus), usus besar (colon)dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

                   Saluran pencernaan manusia

a.1.  Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :  

a.1.1 Gigi
   Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.

Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). 


a.1.2. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
  1. Rasa asin      —–>  lidah bagian tepi depan
  2. Rasa manis  —–>  lidah bagian ujung
  3. Rasa asam   —–>  lidah bagian samping
  4. Rasa pahit   —–>  lidah bagian belakang / pangkal lidah

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.


a.1.3. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
  1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
  2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
  3. Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.

Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.

b.2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. 

c.3.Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorusberhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atausfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

d.4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
  1. Usus dua belas jari (duodenum)
  2. Usus kosong (jejenum)
  3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
  1.  Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
  2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.



e.5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnyaselulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar  berikut ini.

f.6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Materi Sistem Pencernaan di kutip dari : https://wandylee.wordpress.com/2012/03/14/pencernaan-manusia/

A 6. System Nervus ( Saraf )
Sistem saraf adalah sistem koordinasi atau pengaturan tubuh berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.


Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

 A 7. System Endokrin ( Hormon )

Sistem endokrin atau hormon adalah jaringan tubuh manusia dari kelenjar yang menghasilkan lebih dari 100 hormon untuk mempertahankan dan mengatur fungsi tubuh dasar manusia. Hormon adalah zat kimia yang dibawa dalam aliran darah ke jaringan seluruh tubuh dan organ, merangsang mereka untuk melakukan beberapa tindakan. Kelenjar dari sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis.

A 8. System Urineri ( perkemihan )
Sistem perkemihan atau system urineri adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).


A 9. System Mukosa
System Mukosa imun adalah suatu bentuk imunitas kekebalan tubuh  yang bekerja di permukaan mukosa untuk mencegah terbentuknya koloni bakterial dengan komponen utamanya antibody IgA. Imonoglubulin ( IgA ) akan mengikat patogen sehingga patogen tidak bisa menempel pada reseptor yang ada pada permukaan sel epitel pada mukosa.

A 10. System Indera


Tubuh manusia mempunyai indera yang berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan dari lingkungan sekitar. System indera (panca indera) terdiri dari lima indera  yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran dan keseimbangan (telinga), indera penciuman/pembau (hidung), indera pengecap (lidah), serta indera peraba dan perasa (kulit).


B.   Peranan Fisiologi 

Fisiologi lebih fokus mempelajari bagian tubuh di tingkatan seluler dan molekuler. Hal ini karena kemampuan tubuh untuk melakukan aktifitas penunjang kehidupannya bergantung pada tiap indifidu sel penyusunnya dan tiap sel bergantung pada reaksi-reaksi kimia yang terjadi didalamnya. Selain itu fisiologi juga didasarkan atas prinsip-prinsip fisika yang menolong kita untuk memahami arus listrik di dalam tubuh, tekanan darah dan bagaimana otot bekerjasama dengan  tulang untuk menghasilkan pergerakan.          
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi tiap organ-organ tubuh, fungsi setiap bagian yang membentuk suatu organ, serta hubungan fungsional antar organ tubuh tersebut, selanjutnya akan terjadi suatu sistem yang komprehensif sehingga dapat menghidupi suatu individu secara normal – fisiologis. Fisiologi juga mempelajari segala keseluruhan fungsi dan kerja dari tubuh manusia.

B 1. Peranan fisiologi terhadap sistem skeleton
Sistem musculoskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan ngurus pergerakan. Komponen utama dari sistem musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang,sendi,otot rangka,tendon,ligament,bursa,dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur tersebut.
sistem muskuloskeletal terdiri dari kerangka manusia (termasuk tulang, ligamen, tendon, dan tulang rawan) dan otot-otot melekat. Ini memberikan struktur dasar tubuh dan kemampuan untuk gerakan. Selain peran struktural mereka, tulang-tulang yang lebih besar dalam tubuh berisi sumsum tulang, tempat produksi sel darah. Juga, semua tulang adalah tempat penyimpanan utama untuk kalsium dan fosfat.
B 2. Peranan fisiologi terhadap sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah (arteri, vena, pembuluh kapiler). Jantung mendorong peredaran darah, yang berfungsi sebagai “sistem transportasi” untuk mentransfer oksigen, bahan bakar, nutrisi, produk-produk limbah, sel-sel kekebalan tubuh, dan isyarat molekul (yaitu, hormon) dari salah satu bagian tubuh yang lain. Darah terdiri dari cairan yang membawa sel-sel dalam sirkulasi, termasuk beberapa yang bergerak dari jaringan ke pembuluh darah dan kembali, serta limpa dan sumsum tulang.
B.2.1    Fisiologi Peredaran Darah Kecil
            Sirkulasi ini merupakan sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung ke paru dan kembali ke atrium kiri; di paru, karbon dioksidadi ekskresikan dan organ diabsorbsi. Trunkus atau arteri pulmonalis membawa darah yang miskin oksigen, meninggalkan bagian atas ventrikelkanan jantung menuju ke atas bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri pada vertebrata ke 5 toraksik. Arteri pilmonalis kiri menjalar ke dasar paru kiri dimana arteri bercabang menjadi dua, dan setiap cabang memasuki masing-masing lobus atas paru. Arteri pulmonalis kanan menjalar ke dasar paru kanan dan bercabang menjadi dua, cabang yang lebih besar membawa darah ke lobus medialis dan lobus basalis paru, sedangkan cabang yang kecil membawa darah ke lobus  apeks paru.
 Dalam paru, arteri bercabang menjadi arteri yang lebih kecil, yaitu arterior dan kapiler. Pertukaran gas terjadi antara darah di kapiler dan udara alveoli paru. Pada setiap paru, kapiler mengandung darah yang kaya oksigen bersatu dan pada akhirnya membentuk dua vena pulmonalis. Dua vena pulmonalis keluar meninggalkan masing-masing paru, mengembalikan darah yang kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Saat sistole atrium, darah ini dipompa ke ventrikel kiri, saat sistole ventrikular, darah didorong ke aorta, arteri pertama dan sirkulasi sistemik.
B.2.2     Fisiologi Peredaran Darah Besar
Darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri dibawa oleh cabang-cabang aorta di sekitar tubuh dan kembali ke atrium kanan jantung melali vena cava superior dan inferior. Aorta bercabang menjadi dua pada vetebrata toraks ke 12 menjadi arteri iliaka komunis. Selanjutnya aorta bercabang menjadi dua jenis cabang menurut letaknya, yakni :
1.      Aorta toraksik yang memiliki tiga cabang, yakni aorta desendens di toraks, aorta asendens yang memiliki percabangan arteri koronaria kiri dan kanan yang berfungsi untuk suplai miokardium, arkus aorta bercabang menjadi tiga yaitu arteri atau trunkus brankiosefalik, arteri karotis komunis, serta arteri subklavia kiri.
2.      Aorta abdomen yang memiliki empat pasang cabang : arteri frenik inferior ( memperdarahi diafragma ), arteri renal ( memperdarahi ginjal dan bercabang menjadi arteri suprarenal yang meperdarahi kelenjar adrenal), arteri testikular (memperdarahi testes), dan arteri ovarian ( memperdarahi ovarium). Aorta abdomen juga memiliki cabang arteri yang tidak berpasangan yaitu:
a.       Arteri seliaka yang memiliki empat cabang arteri yang tidak berpasangan : arteri gastrik kiri (memperdarahi lambung), arteri splenik (memperdarahi pankreas dan limpa),  arteri hepatika (memperdarahi hati, kandung empedu, sebagian lambung, duodenum, dan pankreas).
b.      Arteri mesenterika superior yang memperdarahi usus halus dan separuh proksimal usus besar.
c.       Arteri mesenterika inferior yang memperdarahi separuh distal usus besar dan bagian rektum.

Di kutip dari : http://b1aak.blogspot.com/2013/10/makalah-fisiologi-vaskuler-kelompok-2.html

B 3. Peranan fisiologi terhadap sistem Pencernaan

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, perut, usus (usus besar dan kecil), dan rektum, serta hati, pankreas, kantong empedu, dan kelenjar ludah. Ini dapat mengkonversi makanan menjadi kecil, gizi, tidak beracun molekul untuk distribusi oleh sirkulasi kepada semua jaringan tubuh, dan excretes residu yang tidak digunakan.

B 4. Peranan fisiologi terhadap sistem nervus
 Sistem syaraf Terdiri dari: otak, jaringan spinal, saraf tepi dan ganglia, organ-organ penting. Berfungsi untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh, kesadaran, pembelajaran, kontrol reaksi cepat pada tubuh, merespon perubahan internal dan eksternal
. Otak adalah organ pikiran, emosi, dan sensoris pengolahan, dan melayani banyak aspek komunikasi dan kontrol dari berbagai sistem dan fungsi-fungsi lainnya. Khusus terdiri dari indera penglihatan, pendengaran, rasa, dan bau. Mata, telinga, lidah, dan hidung mengumpulkan informasi tentang lingkungan tubuh.

B 5. Peranan fisiologi terhadap sistem urineri
Sistem urinaria terdiri atas:
Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.