Selasa, 24 Mei 2016

PINGSAN



         Pingsan adalah hilangnya kesadaran sementara yang terjadi secara tiba-tiba dan sering menyebabkan orang yang mengalaminya terjatuh. Kondisi yang memiliki istilah medis ‘sinkop’ ini termasuk kondisi yang umum terjadi. Diperkirakan sekitar dua dari lima orang pernah mengalaminya.
Secara umum, pingsan cenderung dialami oleh orang-orang sebelum usia 40 tahun. Sedangkan pingsan yang dialami setelah berusia 40 tahun kemungkinan mengindikasikan masalah kesehatan yang serius.

Gejala-gejala Pingsan
Pingsan dapat terjadi saat seseorang duduk, berdiri, atau karena terlalu cepat bangkit berdiri. Orang yang mengalami kondisi ini cenderung tidak merasakan gejala apa pun sebelum kehilangan kesadaran. Jika ada gejala yang dialami, beberapa di antaranya meliputi:
  • Berkeringat dingin.
  • Menguap.
  • Mual.
  • Linglung.
  • Pandangan kabur.
  • Telinga berdenging.
Kesadaran Anda akan kembali dalam waktu singkat, umumnya dalam beberapa detik. Jika ada orang yang tidak kunjung sadar setelah satu hingga dua menit, segera hubungi ke rumah sakit.
Setelah tersadar, pengidap sering merasa kebingungan disertai lemas selama kurang lebih 30 menit. Pengidap juga terkadang tidak bisa mengingat apa yang dilakukan sebelum pingsan.

Faktor Penyebab Pingsan
Pingsan bisa terjadi saat tekanan darah mendadak turun yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke otak. Hal inilah yang menyebabkan otak kekurangan oksigen.
Penurunan aliran darah ini biasanya akan langsung diseimbangkan oleh tubuh secara otomatis. Tetapi jika proses penyesuaian tersebut memakan waktu terlalu lama, Anda akan berpotensi mengalami pingsan. Penyebab di balik penurunan aliran darah ke otak bisa beragam, misalnya:
  • Malafungsi yang bersifat sementara pada sistem saraf otonom, yaitu sistem saraf yang mengendalikan fungsi otonom (tidak dapat dikendalikan secara sadar atau seperti otomatis) tubuh (seperti detak jantung dan tekanan darah). Ini merupakan penyebab di balik sebagian besar kasus pingsan. Gangguan fungsi ini dapat dipicu oleh stres, rasa sakit yang terjadi tiba-tiba, berdiri terlalu lama, tertawa, serta bersin.
  • Tekanan darah yang mendadak turun, misalnya karena terlalu cepat berdiri dari posisi duduk atau tidur, diabetes, dehidrasi, gangguan saraf, serta obat-obatan (misalnya, obat anti-hipertensi atau antikonvulsan).
  • Gangguan jantung. Kondisi ini bisa mengganggu kelancaran aliran darah ke otak.
  • Kejang, terutama kejang anosik refleks. Jenis kejang ini lebih sering dialami oleh anak-anak, khususnya saat mereka menangis kejer.
Diagnosis dan Pencegahan Pingsan
Sebagian besar orang yang pernah pingsan belum tentu mengidap masalah kesehatan tertentu. Pingsan juga umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus.
Meski demikian, Anda sebaiknya tetap memeriksakan diri ke dokter. Pingsan juga bisa menjadi indikasi dari penyakit serius, terutama jika Anda:
  • Tidak sadarkan diri selama lebih dari 1-2 menit.
  • Sebelumnya tidak pernah pingsan.
  • Pernah berulang kali mengalami pingsan.
  • Sedang hamil.
  • Mengidap diabetes.
  • Pernah mengidap penyakit jantung.
  • Cedera saat pingsan.
  • Mengalami sakit dada.
  • Mengalami detak jantung tidak beraturan.
  • Tidak bisa mengendalikan fungsi saluran pencernaan atau kemih.
  • Kesulitan berbicara.
  • Mengalami gangguan pada penglihatan.
  • Tidak bisa menggerakkan tangan atau kaki.
Pada tahap awal diagnosis, dokter akan memeriksa kondisi fisik dan menanyakan gejala-gejala yang Anda alami sebelum pingsan. Begitu juga dengan riwayat kesehatan Anda serta keluarga. Jika dibutuhkan, dokter akan menganjurkan pemeriksaan yang umumnya meliputi:
  • Tes darah.
  • Elektrokardiogram (ECG).
  • Tes sinus karotis untuk memeriksa kepekaan sinus karotis terhadap rangsangan tekanan darah.
Penanganan yang diberikan oleh dokter tergantung pada hasil diagnosis Anda. Langkah penanganan umumnya tidak dibutuhkan jika tidak ada penyakit tertentu yang menjadi penyebab Anda pingsan.
Sebagai langkah penanggulangan, Anda juga bisa melakukan beberapa hal untuk berjaga-jaga. Langkah-langkah pencegahan tersebut adalah:
  • Menghindari faktor yang mungkin menjadi pemicu, misalnya stres atau cuaca panas.
  • Mengenali gejala-gejala tertentu yang Anda alami sebelum pingsan, misalnya pusing atau berkeringat dingin.
  • Segera berbaring atau duduk jika merasakan tanda-tanda akan pingsan.
Langkah Tepat untuk Menangani Seseorang yang Pingsan
Penanganan utama saat seseorang pingsan adalah dengan meningkatkan aliran darah ke otak agar kebutuhan oksigen tercukupi. Proses ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Periksa pernapasan pasien.
  • Baringkan pasien dan letakkan kakinya lebih tinggi dari jantung. Jika situasi ini tidak memungkinkan, dudukkan pasien dan letakkan kepalanya di antara lutut dengan membungkuk.
  • Longgarkan pakaian atau aksesori yang terlalu ketat, misalnya ikat pinggang.
  • Jika pasien tidak kunjung sadar selama lebih dari dua menit, segera hubungi rumah sakit agar penanganan darurat dapat dilakukan. Selama menunggu, baringkan pasien pada posisi miring, letakkan kepala pasien pada posisi menengadah agar saluran pernapasannya lancar, dan pantau pernapasan serta denyut nadinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar