PRINSIP PENANGANAN PERTAMA CEDERA OLAHRAGA
A.
Penanganan pertama
Seorang atlet pasti pernah merasakan yang
namanya cedera, dan itu sangat mengganggu mobilitas dalam berolahraga. Kondisi
yang prima sangat dibutuhkan seorang atlet untuk bisa menampilkan kemampuan
yang maksimal dalam setiap pertandingan.
Maka seorang atlet perlu memiliki pengetahuan
tentang penanganan cedera pertama yang baik. Cedera bisa dikelompokkan dalam 2
kelompok penyebab, yaitu: overuse injury dan traumatic injury. Overuse injury
adalah cedera yang disebabkan karena gerakan yang berulang-ulang dan terlalu
cepat. Traumatic injury adalah cedera yang disebabkan oleh adanya benturan atau
gerakan yang melebihi batas.Seorang atlet harus bisa membedakan antara kram,
strain dan sprain. Cedera jenis ini sangat banyak dijumpai dalam cedera
olahraga. Penanganannya pun berbeda satu sama lain. Dalam penanganan pertama,
strain dan sprain kita bisa menggunakan prinsip RICE NO HARM ( tdak
membahayakan)
P (protection)
Proteksi atau pelindungan adalah kondisi
dimana atlet harus melindungi daerah cedera dari gangguan yang bisa memparah
cedera.
R(rest)
Istirahat merupakan kondisi tidak melakukan
aktifitas apapun untuk daerah yang cedera, ini penting untuk kelangsungan
daerah yang cedera.
I(ice)
Es berfungsi untuk mengurangi pembengkakakn
atau odema. Caranya gunakan kompres es selama 3-5 menit setiap sekali kompres
atau hentikan pada saat kulit terasa kesemutan dan dilakukan setiap tiga jam
sekali selama dua hari full atau saat pembengkakan berkurang.
C(compression)
Compress berguna untuk menghentikan aliran
darah yang berlebih pada saat cedera serta mengurangi cedera.
Elevasi ini mrupakan
kondisi dimana daerah cedera harus lebih tinggi dari jantung, ini
berfungsi untuk mengurangi aliran darah didaerah cedera dan juga untuk
mengurangi pembengkakan.Itu merupakan penanganan dalam cedera olahraga, adapun
hal-hal yang tidak dibenarkan dalam menangani cedera yang baru, yang itu kita
tidak boleh melakukan HARM, yaitu:
Heat
Hal yang panas-panas tidak disarankan
melakukannya, karena ini akan meningkatkan aliran darah ke daerah cedera
sehingga mengakibatkan pembengkakan yang parah.
Alkohol
Meminum atau merendam daerah cedera dengan
alkohol maka akan memperparah daerah cedera dan pembengkakan akan bertambah.
Running
Jangan memcoba berlatih pada saat cedera,
kondisi seperti ini akan memperparah cedera.
Massage
Mindset pertama
seorang atlet di Indonesia pada saat terkena cedera.Cedera dibawa tukang urut
atau pijet. Ini merupakan penanganan yang sangat tidak dianjurkan karena pijet
pada cedera yang baru akan merusak jaringan yang sudah cedera dan ini akan
memperparah cedera. Penyembuhannya pun tidak akan maksimal.Inilah merupakan
hal-hal yang tidak dibenarkan dalam penanganan cedera olah raga yaitu HARM, dan
yang dianjurkan dengan menggunakan PRICE, tapi apabila atlet terkena kram atau
spasme maka penanganan boleh menggunakan yang panas-panas bisa berupa balsem,
counterpain dan lain sebagainnya.Untuk pemulihan yang lebih maksimal, maka
atlet disarankan mengunjungi fisioterapi. Penyembuhan yang baik membuat peforma
bisa maksimal dalam setiap pertandingan.
Pertama merupakan
evaluasi awal tentang keadaan umum penderita, untuk menentukan apakah ada
keadaan yang mengancam kelangsungan hidupnya. Bila ada tindakan pertama harus
berupa penyelamatan jiwa. Setelah diketahui tidak ada hal yang membahayakan
jiwa atau hal tersebut telah teratasi maka dilanjutkan upaya yang terkenal
yaitu :
1. Prinsip RICE
a. R – Rest : Istirhat, mencegah agar tidak mengalami
cedera lagi dan mengurangi peredaran darah ke daerah itu. Penyembuhan karena
waktu (Kravitz Len, 90:2001). Jadidiistirahatkan adalah tindakan pertolongan
pertama yang esensial penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.
b. I – Ice : Es, sebaiknya segera ditempelkan pada
daerah yang cedera untuk menghilangkan pembengkakan. Satu bungkus es dapat
ditempelkan selama 10-20 menit secara priodik dalam waktu 24 jam pertama.
Langsung mesege dengan es dapat dilakukan selama 7-10 menit dengan
efek yang sama. Pengobatan panas dapat dilakukan setelah 48 jam, bersamaan
dengan es, untuk meningkatkan peredaran darah dan meningkatkan panas dalam
badan untuk memindahkan darah dan cairan yang berlebihan(Kravitz Len,
90:2001). Jadi terapi dingin, gunanya mengurangi pendarahan dan
meredakan rasa nyeri.
c. C – Compression/Penekanan, membantu mengurangi pembekakan dan
pendarahan didalam. Pembebatan adalah suatu cara yang bagus untuk melakukannya.
Berhati-hatilah jangan sampai mengganggu peredaran darah karena pembebatan
terlalu kencang (Kravitz Len, 90:2001). Jadi penekanan atau balut tekan
gunanya membantu mengurangi pembengkakan jaringan dan pendarahan lebih lanjut.
d. E – Elevation/dinaikkan, membantu mengurangi adanya
pendarahan didalam dan masuknya cairan yang berlebihan kedalam cedera. Bila
mungkin, naikkan daerah yang mengalami cidera lebih tinggi dari pada jantung
pada semua.kesempatan sampai pembengkakan surut periksakan ke dokter bila perlu
rasa sakit yang terus-menerus, pembengkakan yang besar, dan perubahan warna
yang jelas, semuanya memerlukan evaluasi. Penyebab dari terjadinya cedera harus
pula dikoreksi, sehingga tidak terjadi cedera lagi. (mungkin anda memerlukan
sepatu baru, mengurangi berat, latihan lebih singkat dan lain-lain). Mulailah
proses rehabilitasi anda dengan perenggangan dan penguatan dan kembalilah pada
tingkatan aktifitas semula stelah badan anda siap (Kravitz Len, 90:2001).
Jadi peninggian daerah cedera gunanya mencegah statis, mengurangi edema
(pembengkakan) dan rasa nyeri.
2. Penanganan Rehabilitasi Cedera
Pada masa ini rehabilitasi tergantung pada problem yang ada
misalnya: Pemberian modalitas terapi fisik atau terapi dingin,
cara pemberian terapi dingin sebagai berikut :
a.
Kompress
dingin
Teknik : potongan es dimasukkan dalam kantong
yang tidak tembus air lalu kompreskan pada bagian yang cedera.selama : 20-30
menit dengan interval kira-kira 10 menit.
b.
Massage
es
Tekniknya dengan menggosok-gosokkan es yang
telah dibungkus dan digosokan dengan lama 5-7 menit, dapat diulang dengan
tenggang waktu 10 menit.
c.
berendam
dalam ES
Tekniknya yaitu memasukkan tubuh atau bagian
tubuh kedalam bak air dingin yang dicampur dengan es. Lamanya 10-20 menit.
d.
Semprot
dingin
Para penggemar sepakbola tentu sering
menyaksikan pemain yang cedera mendapat semprotan obat. Lalu, beberapa saat
kemudian pemain itu sudah bisa berlari kembali mengejar bola. Sebenarnya
sehebat apa sih obat spray itu Obat semprot itu merupakan chlor etil, bahan
kimia yang pada saat bersentuhan dengan kulit menimbulkan reaksi dingin. Rasa
dingin itu dipakai sebagai pereda sakit, namun sebenarnya juga berfungsi untuk
menghentikan perdarahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar