B. Peranan
Fisiologi
Fisiologi lebih fokus mempelajari bagian tubuh di
tingkatan seluler dan molekuler. Hal ini karena kemampuan tubuh untuk melakukan
aktifitas penunjang kehidupannya bergantung pada tiap indifidu sel penyusunnya
dan tiap sel bergantung pada reaksi-reaksi kimia yang terjadi didalamnya.
Selain itu fisiologi juga didasarkan atas prinsip-prinsip fisika yang menolong
kita untuk memahami arus listrik di dalam tubuh, tekanan darah dan bagaimana
otot bekerjasama dengan tulang untuk menghasilkan pergerakan.
Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari fungsi tiap organ-organ tubuh, fungsi setiap
bagian yang membentuk suatu organ, serta hubungan fungsional antar organ tubuh
tersebut, selanjutnya akan terjadi suatu sistem yang komprehensif sehingga
dapat menghidupi suatu individu secara normal – fisiologis. Fisiologi juga
mempelajari segala keseluruhan fungsi dan kerja dari tubuh manusia.
B 1. Peranan fisiologi
terhadap sistem skeleton
Sistem musculoskeletal merupakan penunjang bentuk
tubuh dan ngurus pergerakan. Komponen utama dari sistem musculoskeletal adalah
jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang,sendi,otot
rangka,tendon,ligament,bursa,dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur
tersebut.
sistem
muskuloskeletal terdiri dari kerangka manusia (termasuk tulang, ligamen,
tendon, dan tulang rawan) dan otot-otot melekat. Ini memberikan struktur dasar
tubuh dan kemampuan untuk gerakan. Selain peran struktural mereka,
tulang-tulang yang lebih besar dalam tubuh berisi sumsum tulang, tempat
produksi sel darah. Juga, semua tulang adalah tempat penyimpanan utama untuk
kalsium dan fosfat.
B 2. Peranan fisiologi
terhadap sistem sirkulasi
Sistem
sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah (arteri, vena, pembuluh
kapiler). Jantung mendorong peredaran darah, yang berfungsi sebagai “sistem
transportasi” untuk mentransfer oksigen, bahan bakar, nutrisi, produk-produk
limbah, sel-sel kekebalan tubuh, dan isyarat molekul (yaitu, hormon) dari salah
satu bagian tubuh yang lain. Darah terdiri dari cairan yang membawa sel-sel
dalam sirkulasi, termasuk beberapa yang bergerak dari jaringan ke pembuluh
darah dan kembali, serta limpa dan sumsum tulang.
B.2.1 Fisiologi
Peredaran Darah Kecil
Sirkulasi ini merupakan sirkulasi
darah dari ventrikel kanan jantung ke paru dan kembali ke atrium kiri; di paru,
karbon dioksidadi ekskresikan dan organ diabsorbsi. Trunkus atau arteri
pulmonalis membawa darah yang miskin oksigen, meninggalkan bagian atas
ventrikelkanan jantung menuju ke atas bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan
dan kiri pada vertebrata ke 5 toraksik. Arteri pilmonalis kiri menjalar ke
dasar paru kiri dimana arteri bercabang menjadi dua, dan setiap cabang memasuki
masing-masing lobus atas paru. Arteri pulmonalis kanan menjalar ke dasar paru
kanan dan bercabang menjadi dua, cabang yang lebih besar membawa darah ke lobus
medialis dan lobus basalis paru, sedangkan cabang yang kecil membawa darah ke
lobus apeks paru.
Dalam
paru, arteri bercabang menjadi arteri yang lebih kecil, yaitu arterior dan
kapiler. Pertukaran gas terjadi antara darah di kapiler dan udara alveoli paru.
Pada setiap paru, kapiler mengandung darah yang kaya oksigen bersatu dan pada
akhirnya membentuk dua vena pulmonalis. Dua vena pulmonalis keluar meninggalkan
masing-masing paru, mengembalikan darah yang kaya oksigen ke atrium kiri
jantung. Saat sistole atrium, darah ini dipompa ke ventrikel kiri, saat sistole
ventrikular, darah didorong ke aorta, arteri pertama dan sirkulasi sistemik.
B.2.2 Fisiologi
Peredaran Darah Besar
Darah
yang dipompa keluar dari ventrikel kiri dibawa oleh cabang-cabang aorta di
sekitar tubuh dan kembali ke atrium kanan jantung melali vena cava
superior dan inferior. Aorta bercabang menjadi dua pada vetebrata toraks
ke 12 menjadi arteri iliaka komunis. Selanjutnya aorta bercabang
menjadi dua jenis cabang menurut letaknya, yakni :
1. Aorta
toraksik yang memiliki tiga cabang, yakni aorta desendens di
toraks, aorta asendens yang memiliki percabangan arteri
koronaria kiri dan kanan yang berfungsi untuk suplai miokardium, arkus
aorta bercabang menjadi tiga yaitu arteri atau trunkus brankiosefalik, arteri
karotis komunis, serta arteri subklavia kiri.
2. Aorta
abdomen yang memiliki empat pasang cabang : arteri frenik inferior (
memperdarahi diafragma ), arteri renal ( memperdarahi ginjal dan bercabang
menjadi arteri suprarenal yang meperdarahi kelenjar adrenal), arteri testikular
(memperdarahi testes), dan arteri ovarian ( memperdarahi ovarium). Aorta
abdomen juga memiliki cabang arteri yang tidak berpasangan yaitu:
a. Arteri
seliaka yang memiliki empat cabang arteri yang tidak berpasangan : arteri
gastrik kiri (memperdarahi lambung), arteri splenik (memperdarahi pankreas dan
limpa), arteri hepatika (memperdarahi hati, kandung empedu, sebagian
lambung, duodenum, dan pankreas).
b. Arteri
mesenterika superior yang memperdarahi usus halus dan separuh proksimal
usus besar.
c. Arteri
mesenterika inferior yang memperdarahi separuh distal usus besar dan
bagian rektum.
Di
kutip dari : http://b1aak.blogspot.com/2013/10/makalah-fisiologi-vaskuler-kelompok-2.html
B 3. Peranan fisiologi
terhadap sistem Pencernaan
Sistem pencernaan atau
sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ
dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan
terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Sistem pencernaan
terdiri dari mulut, kerongkongan, perut, usus (usus besar dan kecil), dan
rektum, serta hati, pankreas, kantong empedu, dan kelenjar ludah. Ini dapat
mengkonversi makanan menjadi kecil, gizi, tidak beracun molekul untuk
distribusi oleh sirkulasi kepada semua jaringan tubuh, dan excretes residu yang
tidak digunakan.
B 4. Peranan
fisiologi terhadap sistem nervus
Sistem syaraf Terdiri dari: otak, jaringan
spinal, saraf tepi dan ganglia, organ-organ penting. Berfungsi untuk
mengkoordinasikan aktivitas tubuh, kesadaran, pembelajaran, kontrol reaksi
cepat pada tubuh, merespon perubahan internal dan eksternal
.
Otak adalah organ pikiran, emosi, dan sensoris pengolahan, dan melayani banyak
aspek komunikasi dan kontrol dari berbagai sistem dan fungsi-fungsi lainnya.
Khusus terdiri dari indera penglihatan, pendengaran, rasa, dan bau. Mata,
telinga, lidah, dan hidung mengumpulkan informasi tentang lingkungan tubuh.
B 5. Peranan
fisiologi terhadap sistem urineri
Sistem
urinaria terdiri atas:
Ginjal,
yang mengeluarkan sekret urine.
Ureter,
yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
Kandung
kencing, yang bekerja sebagai penampung.
Uretra,
yang menyalurkan urine dari kandung kencing.